Kamis, 02 Februari 2012

Old Batavia, Sehr Super!


 Down each avenue or via, street or strata
You can seeem disappearing two by two
On an evening in Roma
Do they take 'em for espresso, yeah, I guess so
On each lovers arm a girl I wish I knew
On an evening in Roma 


 Jakarta memang bukan Roma.
Tapi untuk merasakan european romantism, Jakarta adalah salah satu destinasi terbaik untuk memanjakan diri a'la La Citta Eterna!


Mendekati pesisir Pelabuhan Sunda Kelapa, tepat di awal bulan februari saya mengunjungi kawasan Kota Tua Jakarta.Sebetulnya ini sudah kali keberapa saya mengunjungi Kota Tua, dan semuanya memang super super super marvelous..



eat.Saya tiba sekitar pukul 11.00 di Taman Fatahilah dan langsung menuju Cafe Batavia di salah satu sudut taman. Begitu memasuki bangunan penininggalan kolonial tersebut, saya langsung teringat pada scene film titanic. Restaurant mewah dengan interior kayu yang hangat, meja kursi berukir indah, atau sofa empuk beludru merah? Tergantung pilihan anda :)


romantique*

Saat itu saya dan dia memilih kursi di lantai 2, dekat jendela. Memang, harga makanan di tempat ini di atas rata-rata. Tapi saya rasa harga yang harus saya bayar sebanding dengan suasana dan rasa yang didapatkan. 

a cup of coffee and pouding au fromage
his choice

a cup of hot chocolate and suzzete crepes
my choice


Hahahaha :)
Memang kami hanya memesan dessert untuk makan siang. Tapi saya rasa tetap merupakan kombinasi perfecto karena rasa makanannya memang unik dan belum tentu ada di tempat lain.




*p.s: kalau mau berkunjung, jangan lupa mengunjungi bagian toilet cafe ini.




pray. alhamdulillah semenjak lahir saya dikaruniai iman islam. Tapi kecantikan de oude Hollandsche Kerk alias Museum Wayang memang sangat memanjakan mata. Dibangun oleh VOC pada 1640, museum wayang memang diperuntukan sebagai gereja bagi tentara Belanda dan penduduk sipil. Bangunan bergaya neo Reneissance tersebut kini beralih fungsi menjadi rumah bagi indonesian traditional puppets and friends.





Di halaman gereja ini yang sekarang menjadi ruangan taman terbuka, di dalamnya terdapat taman kecil dengan prasasti-prasastinya yang berjumlah 9 ( sembilan ) buah yang menampilkan nama-nama pejabat Belanda yang pernah dimakamkan di halaman gereja tersebut. Diantara prasasti tersebut tertulis nama Jan Pieterszoon Coen, seorang Gubernur Jenderal. Ini bukan makam loh ;)







Meskipun tempat ini sudah sangat uzur dan lembab, tapi saya rasa tempat ini masih penuh dengan doa.





love.  tempat terakhir yang saya kunjungi adalah musium bank Indonesia yang merupakan bekas gedung De Javasche Bank. Koleksi artefak di tempat ini memang tidak se-asli dua tempat sebelumnya. Kebanyakan sudah dimodifikasi dengan teknologi lighting dan music yang menurut saya agak gantung.

tidak terasa waktu sudah terlewat cukup lama dan kami belum menunaikan ibadah solat. Maka, Masjid Musium BI menjadi persinggahan selanjutnya. Bangunan serba putih dengan dominansi kaca membuat siapapun terpanggil untuk beribadah di rumah Allah :)


 Saya jadi semakin cinta, Allah dan dia :)
eat~pray~love




thanks for make me so impressed

 <3 with love