Selasa, 15 November 2011

my experience

Dilematis,
Airin Liemanto


 
terkadang, manusia bisa jadi sangat misterius
ada hal-hal yang sesungguhnya berdiri di antara dirasakan dan tidak dirasakan
atau secara kokoh berafiliasi

ketika kita sibuk melarutkan diri dalam segenap aktifitas,
tataran rasa seringkali mendengungkan sisi misterius

 
 
 
 
untuk dia yang bermain layang-layang,
Voila, saya berada dalam sisian dilematis!

Senin, 14 November 2011

Gaea, Rhea, Hera: Trinitas Keanggunan Tiap Dimensi Waktu.

Hera


Gaea,
lahir dari kontemplasi chaos,
mempersatukan diri dengan Uranus dalam pertautan ufuk,
simbol kepiawaian seorang perintis,
generasi pertama

Rhea,
putri Gaea, ibu dari dewa dewi Olympus,
pengorbananan mengantarkannya ke Pulau Kreta
seorang besar dibalik keagungan Zeus,
generasi kedua


Hera,
perpaduan perfek antara kecantikan, kecerdasan, kemuliaan dan kekuasaan
dialah (ingin) satu-satunya penguasa wanita tahta Zeus
bukti bahwa di balik kesempurnaan ada intrik, ambisi-obsesi,
bahkan tragedi
generasi ketiga








---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Entah bagaimana aku menjelaskan pertautan di antara ketiganya,
tapi sebelumnya pujian tak bercacat kepada mereka yang mentransformasikan bahasa alam, ke dalam utopisme maha agung, Greece

Baiklah, mari memulai ini dari Gaea
Pada saat itu dunia belum terbentuk, Chaos yang merupakan zat mula-mula melahirkan dua zat, Uranus yang ringan namun kokoh dan Gaea yang padat menghampar.
Gaea memastikan setiap anaknya tumbuh cukup. Dengan kekuasaannya, air dan tanah menumbuhkan benih-benih kehidupan, tentunya dengan bantuan Uranus sang Suami

Gaea memang konsep paling abstrak, sarkas
Tetapi ketika ia bertransformasi menitiskan Rhea, perlahan aku menikmati ini semua..
Bagaimana hidup secara setahap demi setahap mewariskan sisa-sisa peradaban antar generasi
Dan untuk kali pertamanya konsep karma muncul dalam kisah Cranos versus Uranus
 ah, ini menggelitik.

Selanjutnya Rhea,
aku tidak dapat membayangkan bagaimana alam dapat memiliki mind dan soul
sekalipun ia paparkan konsep perikatan dan pernikahan, tapi hingga kisah Rhea turun, mitologi ini cenderung merupakan fabel.

Rhea adalah putri dari Gaea dan Uranus. Persatuannya dengan Cranos, membawanya dalam pengorbanan seorang ibu, ya Rhea memang seorang Ibu
Setelah Cranos melahap anak-anaknya, satu demi satu, karena karma phobia
Secara naluriah ia belajar, kelahiran Zeus adalah bukti bahwa mind dan soul itu nyata

Pengorbanannya di Pulau Krete membawanya pada eternality, happiness
Bahkan Olympus tidak cukup agung untuknya,

Dan setelah Zeus naik tahta, generasi ketiga
Aku mengenal Hera, sang penguasa jagad wanita
Bagaimana tidak, ia berkuasa atas kepedihan dan perlindungan sekaligus
Misalnya pada Aphrodite?
Atau kejamnya Hera pada Leto?
Atau Semele?
Entahlah, yang jelas ia gambaran sempurna tentang pertautan ego dan id

----------------------------------------------------------------------------------------------------------

I'm never know who am i.
but, for those who passionately inspiring :
permitte me for being Hera, Rhea and Gaea in one time





gaea





 

Kamis, 10 November 2011

talk about love, means talk about hope

6 November 2009,
still remember what is it means?

the day you were born,
and it's hystory

27 June 2009,
still remember what is it means?

it's us,
the day when we know, that we have same feel,

without promise, just walking it with commitments,
but that was hystory.

i just wanna talk about love,
surely i know that you're not mine, for now
i know dear :)

and when they say "do not loving too much, you'll hurt by it"
sorry, i can't believe..
the must immportant thing for me is:
please, let me loving you, all the time..
and,
let me hope, that you'll be mine
in the future
all...




thanks 270609

Jumat, 04 November 2011

TENTANG MEREKA YANG MENYUARAKAN KEADILAN

Hari ini, 4 November 2011, sekitar 15 menit yang lalu di ruang kemahasiswaan fakultas hukum. Saya kembali menyaksikan bagaimana hukum itu menampakan sisi diabolisnya.


Mungkin kejadian ini bukan sebuah hal besar, tapi semoga dapat dipetik pelajaran.


Ceritanya setumpuk sertifikat kosong tergeletak di meja kemahasiswaan, acara seminar dari salah satu TV Swasta. Tidak berapa lama setelah itu, datang tiga orang mahasiswa.


Celingak celinguk
Senyam senyum,
dan keluarlah statement:


"Lumayan buat menuh-menuhin sertifikat"


saya yang sedang duduk sekitar 1.5 meter dari mereka tercengang,
statements saya saat itu:


"Ih, lo jadi mahasiswa FH kok berperilaku menyimpang"


entah mereka yang tidak paham maksud ucapan saya atau memang tidak tersentuh hatinya, mereka lanjut saja mengambil sertifikat kosong.


secara conditio sine quanon, yang akan mereka lakukan adalah...
MENGAMBIL SESUATU YANG BUKAN HAK NYA --> MEMALSUKAN DATA FORMIL --> MENGGUNAKAN DATA PALSU UNTUK SELANJUTNYA


luar biNasa,
dari hal-hal kecil saja mahasiswa fakultas hukum sudah berperilaku menyimpang,
tidak menafikan bahwa di masa mendatang akan banyak sertifikat tanah palsu, laporan perjalanan palsu, atau putusan palsu..



ya, begitulah..
sekitar 3 menit kemudian 2 orang temannya datang kembali.
melakukan hal yang sama,
kejahatannya menginspirasi yang lain ^__^"